PENERAPAN COMPUTER VISION DALAM BIDANG KEDOKTERAN DAN
BIOMEDIKA
*Dwiningsih,
Nur Uswatun Khasanah*
I.
PENDAHULUAN
Computer Vision
didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati atau diobservasi. Arti
dari Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, yaitu
mesin yang mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan
dengan teori di balik sistem buatan yang mengekstrak informasi dari gambar. Data
gambar dapat berupa urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data
multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin ilmu yang bergerak diibidang
teknologi, Computer Vision berusaha
untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem. Sub-domain
dari visi komputer meliputi adegan rekonstruksi, deteksi event, pelacakan
video, pengenalan obyek, belajar, indexing, estimasi gerak, dan pemulihan citra.
Pada
Computer Vision terdapat
kombinasi antara Pengolahan Citra dan Pengenalan. Pengolahan Citra (Image Processing) merupakan bidang yang
berhubungan dengan proses transformasi citra atau gambar. Proses ini bertujuan
untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Sedangkan Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang ini
berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi
citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi atau pesan yang
disampaikan oleh gambar atau citra. Contoh aplikasi dari visi komputer
mencakup sistem untuk:
a.
Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri).
b.
Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk
pengawasan visual).
c.
mengorganisir informasi (misalnya,
untuk indeks database foto dan urutan gambar).
d.
Modeling benda atau lingkungan
(misalnya, inspeksi industri, analisis citra medis).
e.
Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi
komputer dengan manusia).
II.
ISI
Salah satu aplikasi yang dihasilkan dari
Computer Vision yaitu aplikasi dibidang
kedokteran dan biomedikal. Aplikasi dibidang kedokteran dan biomedikal memiliki
ciri yaitu informasi yang dihasilkan dari proses ekstraksi data citra bertujuan
untuk membuat diagnosis bagi para pasien. Secara umum, data citra berupa bentuk
gambar mikroskop, gambar X-ray, gambar angiografi, gambar ultrasonik, dan
gambar tomografi. Contoh informasi yang dihasilkan dari proses ekstraksi data
citra adalah deteksi tumor.
a.
Metode yang
digunakan dalam bidang Kedokteran
Salah satu
metode pengolahan citra yang digunakan untuk membuat aplikasi dibidang
kedokteran yaitu rekonstruksi citra (image
reconstruction). Image reconstruction merupakan operasi
pengolahan citra yang bertujuan untuk
membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi. operasi rekonstruksi
citra banyak digunakan dalam bidang medis. Contoh penerapan image reconstruction di bidang kedokteran
atau medis antara lain :
1.
foto rontgen dengan sinar X digunakan untuk
membentuk ulang gambar organ tubuh
2.
Mendeteksi retak/patah tulang dengan
CT Scan
3.
Rekonstuksi foto janin (USG)
4.
Mendeteksi kanker (kanker
otak)
b. Implementasi dibidang Kedokteran
1. Sinar-X (X-ray)
Sinar X atau X-ray adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik
dengan range panjang gelombang berkisar dari 10 sampai 0.01 nanometer, dengan
frekuensi berada pada 30 PHz sampai 30 Ehz dan memiliki energi dalam rentang
100 eV - 100 Kev. Sinar-X
umumnya digunakan dalam diagnosis gambar
medis dan Kristalografi
Sinar-X. Dalam bidang
kedokteran Sinar-X digunakan untuk mendiagnosa dan mengetahui bagian tubuh
manusia yang terjadi kerusakan (seperti kanker, patah tulang, flek pada
paru-paru). Dengan adanya Sinar-X maka proses
diagnosa kerusakan anggota tubuh dapat lebih mudah karena tidak harus melakukan proses
pembedahan yang rumit sehingga proses lebih efisien. Selain itu, Sinar-X dapat digunakan untuk melakukan terapi.
2. Computed
Tomography Scanner (CT Scan)
CT Scan (Computed
Tomography Scanner) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT Scan
merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf
pusat, otot dan tulang, tenggorokan, dan rongga perut. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk mengetahui adanya kelainan,
yaitu :
1)
Gambaran
lesi dari tumor, hematoma dan abses
2)
Perubahan
vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark
3)
Brain contusion
4)
Brain
atrofi
5)
Hydrocephalus
6)
Inflamasi
Peralatan sistem CT Scan terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1)
Sistem
Pemroses Citra (Scanner)
2)
Sistem
Komputer dan Kendali
3)
Stasiun
Operasi dan Stasiun Pengamat
3. Pencitraan Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Imaging
– MRI)
Magnetic
Resonance Imaging (MRI) adalah
suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang
menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan
menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000
Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. (Mulyono ; 2004)
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (Magnetic Resonance Imaging) adalah
fenomena resonansi magnetik dari inti benda dimana sebuah inti benda yang
dikenai medan magnet kemudian mengasilkan gambar benda tersebut. Resonansi
magnetik merupakan getaran inti atom karena adanya penyearahan momen magnetik
inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat
dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.
Ditinjau
dari kekuatan magnetnya, MRI
dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1)
MRI
Tesla tinggi ( High Field Tesla )
memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
2)
MRI
Tesla sedang (Medium Field Tesla)
memiliki kekuatan 0,5 – T
3)
MRI
Tesla rendah (Low Field Tesla)
memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.
4. Pencitraan dengan USG (ultrasonography)
USG
adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
– 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.
Ultrasonography
adalah salah satu dari produk teknologi medical
imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical
imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian
dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue)
pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi
antara fenomena fisik tissue dan
diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses
dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image),
menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
***untuk dokumen yang full dapat di download melalui link berikut : Penerapan Computer Vision dalam Bidang Kedokteran dan Biomedika
***untuk dokumen yang full dapat di download melalui link berikut : Penerapan Computer Vision dalam Bidang Kedokteran dan Biomedika
Comments
Post a Comment