FRUSTRASI DAN STRES
Frustrasi terjadi bila antara harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak sesuai atau tujuan yang ingin dicapai mendapatkan rintangan. Frustrasi memiliki dua sisi, yakni fakta tidak tercapainya tujuan yang diinginkan dan sisi yang lain adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta tersebut.
Frustrasi dapat menimbulkan stress, antara lain:
1. Stress negatif dan positif, pada kondisi optimal/sedang, stres bermakna positif, yakni dapat memotivasi individu untuk melakukan sesuatu.
2. Stres tinggi, berakibat insomnia, mudah marah, mudah melakukan kesalahan dalam bekerja dan berpikir, bingung, dll.
3. Stres rendah, lesu, bosan, motivasi turun, merasa tidak ada tantangan, datar.
Akibat yang ditimbulkan stress:
- Akibat subjektif yakni gelisah, agresif, lesu, bosan, lelah, kecewa, hilang kesabaran, harga diri rendah, rasa terpencil.
- Akibat perilaku, yakni mudah celaka, penyalahgunaan obat, perilaku impulsif, tertawa gelisah.
- Akibat kognitif, yakni tidak mampu berpikir secara sehat, kurang konsentrasi, mental mengalami hambatan.
- Akibat fisiologis, yakni tingkat gula darah meningkat, denyut jantung meningkat, mulut kering, berkeringat, pupil mata membesar, panas dingin.
- Akibat dalam organisasi, yakni absensi tinggi, produktivitas rendah, mengasingkan diri dari teman kerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya loyalitas terhadap organisasi.
Stresor adalah segala sesuatu yang menyebabkan stres. Stresor dapat berasal dari:
- Diri sendiri
- Kelompok
- Lingkungan fisik
- Organisasi
Stresor dapat menimbulkan stres/tidak tergantung pada toleransi stres, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, faktor kepribadian, toleransi terhadap sesuatu yang multiinterpretasi.
‘General Adaptation Syndrome’
n Dikemukakan oleh Hans Selye
n Tubuh bereaksi secara sama dalam menghadapi stres apapun
n Reaksi tubuh terhadap stres dibagi 3:
a. Fase alarm yakni fase peringatan bahwa ada stres yang harus ditangani, seperti keringat dingin, denyut jantung meningkat.
b. Fase resistensi. Tanda-tanda alarm menghilang karena individu sudah mampu “beradaptasi” dengan stresor. Orang sudah merasa normal kembali, namun sebenarnya stres masih ada, dan energi yang dikeluarkan cukup tinggi dan tubuh bekerja lebih keras.
c. Fase kelelahan. Terjadi bila tubuh masih terus dipaksa untuk bekerja menyesuaikan diri dengan stresor, tanda seperti fase alarm muncul dan tubuh tidak mampu beradaptasi lagi (sakit-kematian).
Cara mengatasi stres
n Medikasi (obat)
n Relaksasi
n Manajemen stres
n Meditasi
n Mengubah sikap hidup, cognitive syle
n Hidup teratur (olahraga, makan, minum)
Comments
Post a Comment